Ranjaunews.com,JAMBI– Walaupun bukan sesuatu keajaiban dan bukan sulap bukan pula sihir, setelah beberapa hari ditanam warga setempat (Buluran) di ruas jalan DR, G.A Syiwabessi batang Pisang berbuah timbunan.
Semacam panggung pertunjukan opera dari kinerja yang menggunakan management akal-akalan mirip – mirip dengan system Mata Pahat ataupun Kuda Delman atau pedati, yang baru akan bergerak karena pecutan cemeti sang sais.
Demi kesejahteraan umum, Kredibilitas, wibawa dan harkat serta martabat Pemerintah, agar masyarakat tidak terkesan telah salah menilai dan memilih pelayan yang akan melayani cita-cita hidup bernegara.
Dengan berawal dari Kondisi dan masalah jalan pemerkosa hak-hak masyarakat untuk menikmati hasil campur tangan pemerintah mengisi kemerdekaan.
Maka tak ada jalan dan cara serta pilihan lain bagi Al Haris selaku Kepala Daerah selain daripada segera menon jobkan pejabat-pejabat berkompeten dalam persoalan jalan dalam ruang lingkup Provinsi Jambi.
Mulai dari Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Darat, Kepala Dinas Perhubungan, sampai dengan PPK dan Kabid Bina Marga PUPR Provinsi Jambi.
Disinyalir Gubernur Jambi Al Haris telah keliru memilih dan menetapkan pembantu, hinggga kabinet Jambi Mantap disinyalir diisi oleh orang-orang yang mengalami Cacat Logika dan Cacat Nalar.
Pejabat-pejabat yang tidak memahami arti daripada Azaz-Azaz Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB).
Apatah lah lagi untuk memahami dan menyadari arti sebenarnya dari Pengabdian. Serta sesegera mungkin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Serta tidak memberikan kesempatan kepada oknum wakil rakyat untuk menjadikan masalah yang dialami dan dirasakan masyarakat sebagai panggung politik populeritas pintu-pintu peluang kekuasaan.
Mode dan gaya guna menyampaikan pesan moril pada besok pemilu 2024 kembali pilih yang bersangkutan untuk menduduki kursi-kursi empuk ruangan sejuk sebagai wakil rakyat, pertanyaannya selama ini mereka di dan kemana?, masyarakat teriak baru bergerak. Tak ada beda dengan system Pahat atau Kuda Delman.
Oleh : Jamhuri – Direktur Eksekutive LSM Sembilan
(Red Sulaiman)