Ranjaunews.com,MUARO JAMBI – Polemik Kemacetan lalulintas dan kerusakan infrastruktur jalan umum yang disebabkan oleh keberadaan aktivitas armada angkutan batubara yang berasal dari wilayah Barat Provinsi Jambi, tepatnya dari kabupaten Sarolangun kini juga sudah mulai dirasakan oleh warga masyarakat Kabupaten Muaro jambi.
Warga masyarakat beberapa desa di wilayah kecamatan Maro sebo kabupaten Muaro jambi mulai resah dan kian merasa terganggu akibat aktivitas armada angkutan batubara yang melintas di desa mereka.
Kepada media ini Amril salah satu Warga desa Setiris mengatakan, Pasalnya bisnis besar Emas Hitam di Provinsi jambi ini, sejak dalam kurun waktu Lima bulan terakhir sudah melintas di wilayah kecamatan Maro sebo,bahkan memasuki bulan suci ramadhan ini aktivitas armada angkutan batubara tidak juga kunjung berhenti. juga tidak mendapat tindakan apapun dari pemda Muaro jambi.
Amril Aktivis Kabupaten Muaro Jambi Juga merupakan Warga Desa Setiris Kecamatan Maro sebo.
Amril yang juga merupakan Aktivis Muaro jambi ini juga mengatakan, yang mana keresahan warga masyarakat pengguna jalan umum tersebut tercipta akibat tingginya intensitas aktivitas armada angkutan batubara yang lalu lalang.
“Dalam sehari semalam dalam kondisi bermuatan tonase tinggi maupun kosong, ada sekitar 50 – 200 Truck yang melintas, dari arah jembatan Aurduri 1 masuk ke simpang Kedemangan melewati desa Setiris, Mudung darat, Bakung hingga ke stockfile yang ada di Desa Niaso,maupun di seberang jembatan Aurduri 2.” Sampainya.
Amril menambahkan,Dan kondisi inj mulai dirasakan masyarakat,sudah menimbulkan suasana seolah-olah aktivitas batubara sudah menghalangi aktivitas masyarakat dalam mempergunakan fasilitas jalan umum milik negara.
Lebih lanjut Dia mengatakan, masyarakat sudah merasa gerah melihat angkutan batu bara yang melintas di desa mereka yang jelas-jelas bukan merupakan rute angkutan batu bara.
Warga juga menuding akibat intensitas aktivitas angkutan batu bara yang tinggi tersebut jalan yang sudah rusak sebelumnya menjadi bertambah parah kerusakannya,
“Kami menyayangkan dari pihak pemda muaro jambi sama sekali tidak ada memperhatikan kondisi ini, apakah harus kami tutup dulu jalan ini baru ada respon dari pemerintah.”Ujar Amril.
Untuk diketahui, tidak hanya di wilayah Barat saja, keberadaan pertambangan batubara juga terdapat di wilayah Timur Provinsi Jambi, seperti di Kawasan kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, ada beberapa titik tambang batubara.
Namun demikian dampak akibat dari keberadaan beberapa titik tambang batubara di wilayah Kabupaten Muaro jambi tersebut kini belum mencuat kepermukaan. dan sepertinya terkesan menjadi kawasan yang terlindungi. wilayah ini seakan-akan memang sengaja dijadikan obyek yang seolah terlupakan.
(Red)